Ku lihat wajahnya yang lesu
Terlihat garis keletihan
Namun saat tanggungjawab memanggilnya
Dia bangkit
Demi mencari nafkah keluarga
Ku lihat tubuhnya
Yang dulu gagah kini di mamah usia
Walau susah untuk dia bekerja
Namun demi anak dan keluarga
Di teruskan langkah melangkah keluar rumah
Ku lihat keringatnya
Hasil kerja kerasnya
Membanting tulang siang dan malam
Demi mencari rezeki yang halal
Saat anaknya merengek meminta sesuatu
Di keraskan hati untuk menolak
Namun sakit sebenar hanya dia yang rasa
Tak terdaya menolak keinginan anak
Namun apakan daya
"Maafkan abah mu wahai anak, abah tak cukup duit nak belikan"
Tabahnya hatimu abah
Kami nyenyak tidur di rumah
Tetapi kau bersengkang mata mencari nafkah
Saat kami sakit
Kerisauanmu tidak kau pamer
Tapi kami tahu di hatimu
Terus berdoa meminta anakmu di sembuhkan
Andai boleh kau ambil
Nak kau galas semua kesakitan itu
Cukup abah
Cukuplah pengorbananmu
Biar aku kongsi bebanmu
Biarlah anakmu yang muda ini menjagamu
Rehatlah abah
Jangan siksa dirimu lagi
Kini tiba masanya kami menjagamu dan mami
Biar kami yang mengalas semua beban yang ada
Ingin ku balas semua keringatmu yang gugur demi kami
Namun ku tahu
Air dari tujuh lautan walau ku kumpul
Takkan mampu menandingi walau setitis
Keringat ikhlas yang gugur kerana kami...
0 what others might think:
Catat Ulasan